Ideal
Karena
suatu daerah integral tidak mempunyai pembagi nol, maka himpunan dari
elemen-elemen taknol tertutup terhadap perkalian. Dalam daerah integral dari
bilangan rasional, setiap elemen taknol mempunyai invers perkalian.
Definisi b.1. Suatu ring komutatif F dengan lebih dari 1 elemen
dan mempunyai elemen satuan disebut field jika setiap elemen taknol dari F
mempunyai invers perkalian dalam F. � Setiap elemen
taknol dari suatu field mempunyai tepat satu invers perkalian. Invers perkalian
dari elemen taknol r dari field dilambangkan dengan r –1 . Jika e adalah elemen satuan dari F, r-1 adalah elemen tunggal F sedemikian sehingga
-1 -1
r.r =r .r=e Dalam cara lain, suatu field dapat diartikan sebagai
daerah integral dengan setiap elemen taknol mempunyai invers perkalian. Contoh
lain dari field, selain ring bilangan rasional ada juga ring bilangan real.
Hubungan antara suatu daerah integral dan field diberikan dalam teorema
berikut.
Teorema b.1. Suatu field adalah daerah
integral. Bukti :
Diberikan r dan s elemen-elemen dari field F sedemikian sehingga
rs = 0. Jika r ≠ 0, r mempunyai invers perkalian r-1 dalam F sehingga dipenuhi
r-1 (r s) =( r-1 r ) s = 1 s = s. Padahal,r-1 (rs)=r –1
0=0. Maka s = 0, berarti
telah dipenuhi bahwa r = 0 atau s = 0. Ini membuktikan bahwa F tidak mempunyai
pembagi nol yang taknol (tidak mempunyai pembagi nol sejati) dan F memenuhi
ciriciri daerah integral. g
Akibat teorema b.1. Jika R adalah subring
dari field F dan R memuat elemen satuan dari F, maka R adalah daerah integral.
Bukti :
Karena
operasi penjumlahan dan perkalian dari elemen dalam R didefinisikan sama dengan
operasi untuk F, maka R adalah ring komutatif dengan elemen satuan.
Selanjutnya, jika r dan s elemenelemen dari R dengan r s = 0, maka, karena r
dan s juga berada di F, maka dipenuhi r = 0 atau s = 0. Oleh karena itu R
adalah daerah integral. g
Teorema b.2. Jika r dan s adalah elemen
dari field F dan r ≠ 0 maka ada elemen tunggal y ∈ F sedemikian
sehingga r y = s. Selanjutnya, y = r –1 s. Bukti
:
Jelas bahwa r–1
s adalah penyelesaian
dari persamaan r y = s, karena
r(r –1s)=(rr –1)s=1s=s.
Untuk menunjukkan ketunggalan dari penyelesaian, misalkan ry1=sdan ry2=s.Makary1=ry2dankarenar ≠ 0, dengan hukum kanselasi perkalian diperoleh y1 = y2. g
Akibat
dari teorema tersebut, menyebabkan ada field dengan orde berhingga.
Teorema c.3. Setiap daerah integral
berhingga merupakan field. Bukti :
Diberikan 0, 1, a1, a2, ...., an merupakan elemen-elemen dari daerah integral berhingga D. Akan
ditunjukkan bahwa untuk a ∈ D, dengan a ≠ 0, ada b ∈
D sedemikian sehingga ab = 1. Perhatikan a1, aa1, aa2, ....., aan. Diandaikan bahwa semua elemen tersebut (elemen
dari D) berbeda, untuk a ai = a aj menyebabkan ai = aj , dengan hukum kanselasi yang berlaku pada
daerah integral.
Karena D tidak mempunyai pembagi nol, tidak satupun dari elemen
– elemen
tersebut adalah 0. Banyaknya anggota dari a1, aa1, aa2, ....., aan adalah tepat sebanyak n. Andaikan ai aj = ai ak maka ai (aj -ak) = 0, karena daerah integral tidak memuat pembagi nol sejati maka
aj -ak = 0 , jadi aj = ak . Diperoleh a1, aa1, aa2, ....., aan adalah
elemen-elemen 1, a1, a2, ...., an terurut, maka ada a1 = 1, yaitu a = 1 atau aai = 1 untuk suatu i. Terbukti a mempunyai invers perkalian. g
Definisi c.2. Suatu subset K dari field F adalah subfield dari F
jika K sendiri merupakan field terhadap operasi pada F. �
Teorema c. 4. Suatu subset K dari field F
adalah subfield dari F bila dan hanya bila a). K memuat elemen nol dan elemen
satuan dari F. b). Jika a,b ∈ K maka a+b ∈ K dan ab ∈
K. c). Jika a ∈ K, maka –a ∈ K.
d).
Jika a ∈ K dan a ≠ 0 maka a-1∈K
0 komentar:
Posting Komentar