Teorema Isomorfisma Ring
Teorema b.1. Teorema Isomorfisma pertama Diberikan φ suatu
homomorfisma dari ring R ke ring S dengan kernel A. Maka S adalah isomorfik
dengan ring faktor R/A; dengan pemetaan α : R/A → S didefinisikan sebagai
α(u+A) = φ(u) ; untuk setiap u+A ∈ R/A.
Bukti :
Sudah dibuktikan pada bab 3 dalam teorema b.2. bahwa
A = Ker φ adalah ideal dari R.
Maka dapat dibentuk ring faktor R/A.
Akan ditunjukkan pemetaan α di atas tertutup (terdefinisi dengan
baik).
Ambil u+A, v+A ∈ R/A dengan u+A = v+A; u,v ∈
R.
Berarti u – v ∈ A. Atau u = v + a; a ∈
A.
Maka diperoleh φ ( u) = φ ( v+a ) = φ (v) + φ (a) ;
karena φ homomorfisma.
Karena a ∈ A; dengan A = ker φ ; maka φ (a) = 0.
Sehingga φ (u) = φ (v).
Selanjutnya, akan ditunjukkan α : R/A → S isomorfisma.
Pertama, ditunjukkan bahwa α homomorfisma.
α ((u+A)+(v+A)) = α ((u+v) + A)
= φ (u+v)
= φ (u) + φ (v) ; karena φ homomorfisma
= α (u+A) + α ( v+A)
α ((u+A)(v+A)) = α (uv + A )
= φ (uv )
= φ (u) φ (v) ; karena φ homomorfisma
= α ( u+A) α ( v+A ) Terbukti α
homomorfisma.
Kedua, akan dibuktikan α pemetaan injektif.
Ambil u+A, v+A ∈ R/A dengan α ( u+A ) = α ( v+A ).
Ambil u+A ∈ Ker α. Maka α (u+A) = 0 = φ (u). Dari
bentuk tersebut, berarti u ∈ Ker φ = A, u ∈
A. Sehingga diperoleh u+A = o+A = A, adalah identitas penjumlahan dari ring
R/A. Maka Ker α = {0}.
α (u+A) = α (v+A) ⇒ α (u+A) -α (v+A) = 0 α ((u-v) + A) = 0; α
homomorfisma.
φ ( u-v ) = 0 ⇒ u–v ∈ Ker φ
(u–v)+A ∈
Ker ⇒ (u–v)+A=0atau (u+A)–(V+A)=0 Akan
dibuktikan α surjektif.
Diberikan s ∈ S. Diasumsikan bahwa φ surjektif, ada
suatu r ∈ R dengan φ (r ) = s.
Maka α (r+A)= φ ( r ) = s.
Terbukti
α surjektif. g
Teorema itu disebut Teorema Isomorfisma Pertama untuk ring karena
teorema tersebut merupakan aturan dasar dalam mempelajari homomorfisma. Teorema
tersebut dapat diartikan (diinterpretasikan) dengan menyatakan bahwa jika ring
isomorfik tidak berbeda, maka hanya bayangan homomorfik dari ring R adalah
ring-ring faktor R/A, dengan A adalah suatu ideal dari R.
Diberikan suatu penjelasan sebagai berikut
dalam menggunakan teorema ini. Misalkan F suatu field dan φ :F → S adalah
homomorfisma. Untuk menentukan beberapa informasi tentang S, perlu diketahui
suatu
hal tentang ideal dari F. Setiap elemen taknol F mempunyai
invers, maka suatu ideal taknol dari F memuat elemen identitas (satuan) dan
oleh karena itu memuat setiap elemen dari F. Maka F hanya mempunyai dua ideal
sederhana (trivial), sehingga hanya ada 2 kemungkinan untuk A = Ker φ. Jika A =
<0> maka menurut teorema b.2 (dalam bab III), φ merupakan suatu
isomorfisma yaitu S adalah field isomorfik dengan F. Alternatif lain, yaitu A =
F, di mana F/A = F/F adalah suatu ring dengan hanya 1 elemen dengan setiap
koset f + F = 0 + F. Maka dari teorema b.1 menyebabkan S adalah ring dengan 1
elemen. Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi berikut ini.
Definisi
b.1. Diberikan R dan S suatu ring. Suatu isomorfisma dari R pada S adalah
pemetaan θ :R → S yang merupakan pemetaan satu-satu dan onto dan memenuhi
θ (a+b) = θ(a) + θ(b)
dan θ(ab ) = θ(a) θ(b) untuk setiap a,b ∈
R. Jika ada isomorfisma dari R terhadap S, maka R dan S disebut isomorfik dan
ditulis R ≈ S. 1
Dalam
keadaan θ(a+b) = θ(a) + θ(b) dan θ(ab) = θ(a) θ(b), operasi pada ruas kiri
dalam setiap persamaan adalah operasi pada R dan operasi pada ruas kanan adalah
dalam S. Karena dari operasi penjumlahan maka ring isomorfisma juga merupakan
grup penjumlahan dari R ke S. Ini berarti θ(0) = 0 dan θ(-a) = -θ(a) untuk
setiap a ∈ R. Contoh berikut menunjukkan bahwa suatu
isomorfisma antara grup penjumlahan dari dua ring tidak selalu merupakan ring
isomorfisma.
Definisi b.2. Diberikan R ring. Jika ada suatu bilangan
bulat positif n sedemikian sehingga na = 0 untuk setiap a, maka bilangan bulat
terkecil disebut karakteristik dari R. Jika tidak ada bilangan bulat positif,
maka R disebut mempunyai karakteristik 0. �
Jika suatu ring mempunyai sebuah elemen
satuan e dan karakteristik n ≠0 maka ne = 0. Di lain pihak, jika ne = 0 dan a ∈
R, maka na = n(ea) = (ne) a = 0a = 0. Maka, untuk suatu ring dengan satuan e,
karakteristik dapat didefinisikan sebagai bilangan bulat positif terkecil n
sedemikian sehingga ne = 0, jika ada suatu bilangan bulat maka ring mempunyai
karakteristik 0.
http://matematikakuadrat.blogspot.com/2009/01/teorema-isomorfisma-ring.html
0 komentar:
Posting Komentar